Kamis, 26 Desember 2013

Kebutuhan Afiliasi dan Keterbukaan Diri pada Remaja Pengguna Facebook

Judul Artikel: Kebutuhan Afiliasi dan Keterbukaan Diripada Remaja Pengguna Facebook
Penulis: Yoseptian

Kebutuhan afiliasi atau kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Kebutuhan afiliasi dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk membangun, mempertahankan, atau memulihkan secara positif hubungan afektif dengan orang lain atau kelompok (McClelland, 1987). Pada masa remaja, seseorang memang merasa lebih senang untuk menghabiskan waktu dengan teman-teman sepermainan dan meningkatnya minat remaja terhadap relasi interpersonal (Santrock, 2007). Tingginya penggunaan facebook di kalangan remaja menunjukan bahwa remaja begitu antusias menggunakan facebook untuk berkomunikasi. Punyanunt-Carter (2006) menemukan salah satu perilaku remaja ketika mereka menggunakan
internet yaitu keterbukaan diri. Keterbukaan diri diartikan sebagai sebuah perilaku dimana seseorang mengungkapkan informasi pribadi tentang dirinya baik berupa pemikiran, perasaan, dan pengalaman kepada orang lain


Kesimpulan :
Dalam masa globalisasi seperti saat ini, perkembangan media sosial seperti facebook menjadi tren bagi anak muda pada saat ini sehingga menyebabkan seorang remaja banyak menghabiskan waktunya didepan komputer atau gadgetnya dari pada di lingkungannya untuk bersosialisasi dengan dunia nyatanya sendiri. Seorang remaja membutuhkan kehadiran orang lain sebagai elemen yang penting bagi perkembangan mereka, orang tua adalah yang menjadi kunci dalam pergaulan anaknya. Misalnya orang tua menyediakan berbagai macam teknologi pendukung untuk bermain media sosial, maka akan menyebabkan anak remaja tersebut merasa nyaman dengan dunia nyatanya bukan dunia nyatanya. Bisa jadi seorang yang aktif di dunia maya, ketika didunia nyata dia merasa canggung atau malu karna tidak terbiasa bermain dengan teman nyatanya, tetapi terlalu banyak bermain dengan teman dunia mayanya